8 Mitos Tentang Charge iPhone
Saat menggunakan perangkat iPhone, ada banyak hal yang perlu dipahami, salah satunya adalah cara mengisi daya yang benar. Seiring dengan perkembangan teknologi, beredar banyak mitos terkait cara mengisi daya iPhone. Sebagian besar mitos tersebut justru menyesatkan dan bisa membuat pengguna merasa bingung atau khawatir. Dalam artikel ini, kita akan mengupas berbagai mitos ngecas iPhone dan memberikan penjelasan yang benar berdasarkan fakta, agar Anda bisa merawat baterai iPhone dengan cara yang tepat.
Ngecas iPhone Sampai 100% Membuat Baterai Lebih Awet
Salah satu mitos paling umum yang sering terdengar adalah bahwa ngecas iPhone hingga 100% akan membuat baterai lebih awet. Padahal, kenyataannya, baterai lithium-ion yang digunakan pada iPhone bekerja lebih baik ketika pengisian daya dilakukan antara 20% hingga 80%. Mengisi daya iPhone hingga 100% secara terus-menerus bisa menyebabkan penurunan usia baterai dalam jangka panjang.
Menunggu Hingga Baterai iPhone Habis Baru Ngecas Lebih Baik
Banyak orang beranggapan bahwa agar baterai lebih awet, mereka harus menunggu hingga baterai iPhone benar-benar habis sebelum mengisi daya kembali. Ini adalah salah satu mitos yang sering menyesatkan. Sebenarnya, membiarkan baterai iPhone turun hingga 0% secara rutin dapat mempercepat penurunan daya tahaun baterai.
Menggunakan Charger Pihak Ketiga Bisa Merusak Baterai
Banyak pengguna yang merasa khawatir menggunakan charger pihak ketiga karena mendengar bahwa hal ini dapat merusak baterai iPhone. Sebagian besar orang berpendapat bahwa charger asli dari Apple adalah satu-satunya yang aman digunakan. Padahal, charger pihak ketiga yang memiliki sertifikasi MFI (Made for iPhone) dari Apple sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Namun, charger murah atau tidak bersertifikat dapat berisiko merusak perangkat dan baterai karena kualitas dan keamanan yang rendah.
iPhone Tidak Bisa Diisi Daya Saat Digunakan
Beberapa pengguna beranggapan bahwa mereka harus memastikan iPhone saat mengisi daya agar tidak merusak baterai. Padahal, banyak yang merasa bahwa penggunaan iPhone saat ngecas dapat mempercepat penurunan baterai. Sebenarnya, menggunakan iPhone saat diisi daya tidak akan merusak baterai asalkan menggunakan charger yang tepat dan tidak membiarkan perangkat terlalu panas. iPhone dirancan untuk dapat digunakan saat diisi daya, meskipun penggunaan intensif saat ngecas mungkin sedikit memperlambat pengisian daya.
Fast Charging Dapat Merusak Baterai
Apple sendiri telah merancang sistem fast charging untuk iPhone dengan mempertimbangkan keselamatan dan umur panjang baterai. Menggunakan fast charging dari Apple atau charger yang kompatibel tidak akan merusak baterai iPhone jika digunakan dengan benar.
Mengisi Daya Saat iPhone Panas Bisa Merusak Baterai
Memang benar bahwa suhu yang tinggi dapat memepercepat kerusakan baterai, tetapi iPhone dirancang untuk mengatur suhu saat pengisian daya. Apple telah menyematkan sistem untuk mencegah perangkat dari overheat saat mengisi daya.
Menggunakan Mode Pesawat Saat Ngecas Bisa Mengisi Lebih Cepat
Beberapa orang percaya bahwa mengaktifkan mode pesawat bisa membuat iPhone mengisi daya lebih cepat. Mitos ini sering kali muncul karena banyak orang yang merasakan pengisian lebih cepat saat mode pesawat diaktifkan. Faktanya, mengaktifkan mode pesawat memang dapat mempercepat pengisian daya sedikit karena perangkat tidak berusaha melakukan koneksi jaringan. Namun, pengaruhnya terhadap kecepatan pengisian daya sangat minimal, terutama jika kamu masih menggunakan charger yang memiliki daya output tinggi.
Pengisian Daya yang Terlalu Sering Bisa Merusak Baterai
Baterai di iPhone dirancang untuk menahan ratusan siklus pengisian daya. Artinya, kamu bisa mengisi daya iPhone kapan saja tanpa khawatir. Yang lebih penting adalah menjaga pengisian tidak terlalu sering mencapai 100%.
Mengisi daya iPhone memang tricky, tetapi juga bukan sesuatu yang harus dibuat sulit. Sobat Netciti, bisa mengikuti cara yang tepat agar baterai perangkatmu tetap aman dan lebih tahan lama.